Sejumlah orangtua mulai menebak-nebak
jenis kelamin jabang bayi dalam kandungan, terutama saat medis belum dapat
mendeteksi. Banyak mitos yang menyebut bentuk tubuh atau kondisi yang dialami
ibu hamil menunjukkan kelamin anak dalam kandungan. Benarkah demikian?
Maylyn Bonds, pakar kebidanan menyatakan
cara terbaik mengetahui jenis kelamin janin selain pindai USG adalah menunggu
hingga kelahiran. “Ada mitos jika ibu memiliki kandungan yang membulat atau
mendatar, mengidam makanan tertentu merupakan tanda bayi laki-laki atau
perempuan. Jenis kelamin bisa dilihat dari pindai pada usia kehamilan 20
minggu, tetapi yang terbaik adalah menunggu hingga bayi lahir.”
Meskipun begitu, masih banyak beredar
mitos dan fakta seputar kehamilan dan menebak jenis kelamin bayi. Boleh
percaya, boleh tidak!
Berat badan ayah
Mitos: Jika ayah ikut menggemuk selama kehamilan, itu pertanda seorang bayi
perempuan. Tetapi jika berat ayah relatif tak berubah, bayi dalam kandungan
laki-laki.
Fakta: Pakar Denmark percaya berat badan
ayah selama kehamilan mungkin dapat digunakan untuk mengira-ngira jenis kelamin
janin. Dalam studi terhadap calon ayah ditemukan, hampir semua ayah yang
bertambah gemuk saat istri hamil memiliki anak perempuan. Hanya lima dari ayah
yang menggemuk memiliki anak laki-laki.
Ngidam
Mitos: Jika calon ibu sangat menyukai makanan manis seperti cokelat dan gula,
pertanda sang jabang bayi adalah perempuan. Tapi kalau ibu senang mengidam
makanan asin, itu pertanda bayi laki-laki.
Fakta: Para ilmuwan menemukan mengidam
selama kehamilan hanyalah fenomena psikologis. Roy Pitkin, profesor kebidanan
di University of California, mengungkapan, indera wanita yang makin sensitif
menungkinkan akan lebih menyukai bau tertentu.
Bentuk perut
Mitos: Jika tonjolan perut lebih rata atau melebar bayi dalam kandungan adalah
perempuan. Sementara jika perut lebih ‘mancung’ itu pertanda hamil bayi
laki-laki.
Fakta: Ilmuwan percaya, bentuk perut
saat hamil sangat ditentukan oleh otot bayi. Tidak ada bukti yang menunjukkan
anak perempuan membuat perut melebar atau bayi laki-laki lebih diatas dalam
rahim.
Wajah ibu
Mitos: Jika wajah calon ibu bulat dan kemerahan selama kehamilan maka ia akan
memiliki anak perempuan.
Fakta: Hampir semua wanita hamil akan
mengalami kenaikan berat badan selama sembilan bulan. Namun, studi terbaru di
Prancis menemukan bahwa ibu mengalami jerawat saat hamil, 90 persen melahirkan
seorang bayi perempuan.
Denyut jantung
Mitos: Seorang bayi laki-laki memiliki detak jantung di bawah 140 denyut
jantung per menit, sedangkan seorang anak perempuan lebih tinggi dari 140 kali
permenit.
Fakta: Ilmuwan menemukan bahwa bayi
perempuan memiliki detak jantung yang cepat, tetapi hanya setelah mereka lahir.
Payudara
Mitos: Bila selama kehamilan payudara sebelah kanan membengkak lebih besar
adalah pertanda anak laki-laki. Namun bila payudara kiri membengkak lebih
besar, merupaka pertanda anak perempuan.
Fakta: Perubahan hormon selama kehamilan
yang tidak meningkatkan aliran darah serta adanya perubahan pada jaringan
payudara membuat payudara bengkak, sakit dan lebih sensitif. Namun, para ilmuwan
tak menemukan bukti dari perubahan payudara terkait dengan jenis kelamin bayi.
Morning Sickness
Mitos: Jika Anda mengalami mual atau morning sickness selama kehamilan terutama
trisemester pertama, itu pertanda janin perempuan. Namun jika Anda tidak
mengalami atau hanya sedikit mengalaminya artinya janin adalah bayi laki-laki.
Fakta: Ibu lebih cenderung mengalami
morning sickness saat mengharapkan bayi perempuan. Sebuah studi terhadap satu
juta wanita hamil di Swedia 1987-1995 menunjukkan, morning sickness menunjukkan
wanita cenderung hamil anak perempuan. Dr Michael Swiet, dari Institut Obstetri
dan Ginekologi di London, mengatakan: “Mungkin morning sickness berhubungan
dengan hormon. Dan, bayi perempuan bisa saja menghasilkan hormon yang memicu hal
tersebut.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar